Selasa, 22 Oktober 2013


SANGGA

Dalam satuan penegak ada yang namanya sangga, sangga itu jika di istilahkan hampir sama dengan regu atau kelompok. Dalam satuan penegak, sangga ada lima, yaitu:

Sangga Perintis
Makna nama sangga tersebut dilatarbelakanginadanya romantisme perjuangan merintis kemerdekaan Indonesia yang diawali perjuangan organisasi Budi Utomo.
Sangga Penegas
Makna nama sangga tersebut dilatarbelakangi adanya penegasan pada pernyataan yang tersurat dalam sumpah pemuda
Sangga Pendobrak
Makna nama sangga trersebut dilatarbelakangi adanya pendobrakan untuk mengusir penjajah dari muka bumi pertiwi tercinta ini.
Sangga Pencoba
Makna nama sangga tersebut dilatarbelakangi adanya agresi Belanda yang mencoba merampas tanah air Indonesia. Namun agresi ini dapat dipatahkan perjuangan bangsa Indonesia.
Sangga Pelaksana
Makna nama sangga tersebut dilatarbelakangi adanya melaksanakan pembangunan, setelah Indonesia merdeka penuh lepas dari kolonialisme.


SANDI AMBALAN MERAH PUTIH
Oleh Rusnam AnailuJ Pembina Gudep 02.448 – 02.449

KAMI BERASAL DARI DAMAI
TERLAHIR DENGAN ALAM KEHIDUPAN
YANG SATYANYA SELALU DIKENANG

DI SINI KAMI LAHIR
DI SINI KAMI BERDIRI
MENJADI JATI DIRI PENEGAK SEJATI

MERAH PUTIH AMBALAN
KAMI
KAMI TERBALUT DALAM KESUCIAN
KAMI TERLAHIR PENUH KEBERANIAN

PRAMUKA ITU MANUSIAWI
MENJADIKAN KESATRIA SEJATI TANPA PUTUS ASA
BERKATA DAN BEKERJA BUKANLAH HAMPA
SEMUANYA ADALAH DARI HATI DAN JIWA

TA, CI, PA, PA, RE, RA, HE, DI, BER, SU
SEPULUH PENGGALAN ARTI YANG BERMAKNA
KAMI PUN MELANGKAH KARENANYA

DASADARMA DAN TRISATYA
SABDA KESATRIA TUNAS KELAPA
PINTAR, CERDAS DAN BERKEPRIBADIAN LUHUR

KITA RANGKUL ANGAN-ANGAN
GAPAI PRESTASI YANG PENUH BERARTI
BERSATULAH BERSATU TINGGI RENDAH JADI SATU
TERUS DAN KOBARKAN “AYO MENANAM ...” 
UNTUK AMBALANKU
MERAH PUTIH
JAYA

Jumat, 27 September 2013


Tanda Pengenal Gerakan Pramuka


  •  Tanda Umum

Dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik, baik putra maupun putri.
Macamnya: Tanda tutup kepala, setangan / pita leher, tanda pelantikan, tanda harian, tanda WOSM


  •  Tanda Satuan

Menunjukkan Satuan / Kwartir tertentu, tempat seorang anggota Gerakan Pramuka bergabung.
Macamnya: Tanda barung / regu / sangga, gugusdepan, kwartir, Mabi, krida, saka, Lencana daerah, satuan dan lain-lain.


  • Tanda Jabatan

Menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam lingkungan organisasi Gerakan Pramuka
Macamnya: Tanda pemimpin / wakil pemimpin barung / regu / sangga, sulung,pratama, pradana, pemimpin / wakil krida / saka, Dewan Kerja,
Modul Pramuka Ambalan Merah Puith
Pembina, Pembantu Pembina, Pelatih, Andalan, Pembimbing, Pamong Saka, Dewan Saka, dll.


  • Tanda Kecakapan

Menunjukkan kecakapan, ketrampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap, tingkat usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai golongan usianya.
Macamnya: Tanda kecakapan umum / khusus, pramuka garuda dan tanda keahlian lain bagi orang dewasa.


  • Tanda Kehormatan

Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas jasa, darma baktinya dan lain-lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi Gerakan Pramuka, kepramukaan, masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia.
Macamnya :
Peserta didik : Tiska, tigor, bintang tahunan, bintang wiratama, bintang teladan.
Orang dewasa : Pancawarsa, Darma Bakti, Wiratama, Melati, Tunas Kencana.

Sejarah Ambalan Merah Putih

Ambalan Merah Putih didirikan oleh Ka Agus Lelana (Pemilik Yayasan Prawitama) tanggal 4 Mei 1997.
ARTI KIASAN

  •  Bayang tunas kelapa yang bertolak belakang = satuan putra dan putri terpisah.
  •  10 rantai = Dasa dharma pramuka.
  •  3 lilin = Tri satya.
  •  Segi lima = Pancasila.
  •  448 = Nomor gudep satuan putri.
  •  449 = Nomor gudep satuan putra.
  •  Logo wikrama = Ambalan merah putih berada di SMK Wikrama.
  •  Merah = Satuan putra.
  •  Putih = Satuan putri.
  •  Bintang = Ketuhanan Yang Maha Esa.
  •  Garis menyilang = Bhenika Tunggal Ika.
  •  5 padi = Ambalan merah putih lahir pada bulan 5 (mei).
  •  4 kapas = Ambalan merah putih lahir pada tanggaal 4.
  •  Warna putih = Suci.
  •  Kuning keemasan = Kedewasaan.

Kamis, 26 September 2013



Tali Temali

Dalam tehnik kepanduan, pada ketrampilan tali temali, kita sering mencampur adukkan pengertian antara tali, simpul dan ikatan. Padahal ketiga unsur itu sama sekali berbeda.

Tali adalah bendanya
Simpul adalah pertemuan tali dengan tali
Ikatan adalah pertemuan tali dengan benda lain (seperti kayu, batu dan lain-lain).



Uraian :
a. Simpul-Simpul
1. Simpul Turki
Kegunaan : Sebagai cincin kacu (hasduk/setangan leher). Sebagai penghias sapu.
2. Simpul Militer
Kegunaan : Sebagai pengait peluit (penyimpan peluit).
3. Simpul Mati
Kegunaan : Untuk menyambung 2 buah tali yang sama besar.
4. Simpul Hidup
Kegunaan : Untuk mengikat tiang dan mudah dibuka lagi.
5. Simpul Jangkar
Kegunaan : Untuk membuat dlagbar, menalikan pada pasak, menarik balok, dan lain-lain.
6. Simpul Pangkal
Kegunaan : Untuk mengikatkan tali pada tiang
7. Simpul Tiang
Kegunaan : Untuk mengikat leher binatang supaya tidak terjerat.
8. Simpul Anyam
Kegunaan : Untuk menyambung 2 buah tali yang tidak sama besar.
9. Simpul Anyam Berganda
Kegunaan : Untuk menyambung 2 buah tali yang sama besar dalam keadaan basah atau licin.
10. Simpul Kembar/Inggris
Kegunaan : Untuk menyambung 2 buah tali yang sama besar dalam keadaan basah.
11. Simpul Tiang Berganda
Kegunaan : Untuk mengangkat orang dari bawah ke atas atau sebaliknya.
12. Simpul Erat
Kegunaan : Untuk memendekkan tali.
13. Simpul Kursi
Kegunaan : Untuk mengangkat orang dari bawah ke atas atau sebaliknya.
14. Simpul Laso
Kegunaan : Untuk menjerat binatang buas.
15. Simpul Tarik
Kegunaan :
a. Untuk mengikatkan tali pengikat binatang pada tiang dan mudah dilepaskan lagi.
b. Untuk turun ke jurang atau dari atas pohon.
16. Simpul Tambat
Kegunaan : Untuk menarik benda (misal : balok kayu, dll).
17. Simpul Prusik
Kegunaan : Untuk panjat tebing.
18. Simpul Delapan
Kegunaan : Untuk membuat penitian tali /tali untuk merayap.


b. Ikatan-Ikatan
1. Ikatan Penegang
Kegunaan : Untuk menegangkan kembali tali pengekang yang kendur.
2. Ikatan Palang
Kegunaan : Untuk mengikat 2 buah ujung-ujung tiang.
3. Ikatan Silang
Kegunaan : Untuk mengikat 2 buah tiang yang bersilang.
4. katan Canggah
Kegunaan : Untuk menyambung 2 buah tiang (membuat canggah).
5. Ikatan Kaki Tiga
Kegunaan : Untuk menyambung tongkat (biasanya untuk variasi tiang bendera).

c. Anyaman-Anyaman
1. Anyaman Rantai
Kegunaan : untuk menghias tongkat, untuk memendekkan tali, dan lain-lain.
2. Anyaman Pendek
Kegunaan : Untuk menyambung dua utas tali yang sama besarnya.
3. Anyaman Ujung
Kegunaan : Supaya pacung-pacung tali tidak terlepas sementara belum ada tali rami untuk menutup ujung tali itu.
4. Anyaman Mata
Kegunaan : Supaya pacung-pacung tali tidak terlepas sementara belum ada tali rami untuk menutup ujung tali itu.
5. Mengkebat Tali
Kegunaan : Supaya pacung-pacung tali tidak terlepas sementara belum ada tali rami untuk menutup ujung tali itu.

d. Penggunaan Tali Temali
1. Cara Mengangkat Tiang
2. Cara Memindahkan Balok
3. Membuat Tali Pikulan
4. Membuat Tangga
5. Mencabut Tonggak
6. Sepeda Usungan

Baden Powel

Baden-Powell dilahirkan di Paddington, London pada 1857. Dia adalah anak ke-6 dari 8 anak profesor Savilian yang mengajar geometri di Oxford. Ayahnya, pendeta Harry Baden-Powell, meninggal ketika dia berusia 3 tahun, dan ia dibesarkan oleh ibunya, Henrietta Grace Smith, seorang wanita yang berketetapan bahwa anak-anaknya harus berhasil. Baden-Powell berkata tentang ibunya pada 1933, "Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya." Selepas menghadiri Rose Hill School, Tunbridge Wells, Baden-Powell dianugerahi beasiswa untuk sekolah umum Charterhouse. Perkenalannya kepada kemahiran pramuka adalah memburu dan memasak hewan - dan menghindari guru - di hutan yang berdekatan, yang juga merupakan kawasan terlarang.

Dia juga bermain piano dan biola, mampu melukis dengan baik dengan menggunakan kedua belah tangan dengan tangkas, dan gemar bermain drama. Masa liburan dihabiskan dengan ekspedisi belayar atau berkanu dengan saudara-saudaranya.

Pada tahun 1876, Baden-Powell bergabung dengan 13th Hussars di India. Pada tahun 1895 dia bertugas dengan dinas khusus di Afrika dan pulang ke India pada tahun 1897 untuk memimpin 5th Dragoon Guards.
Baden-Powell saling berlatih dan mengasah kemahiran kepanduannya dengan suku Zulu pada awal 1880-an di jajahan Natal Afrika Selatan di mana resimennya ditempatkan dan ia diberi penghargaan karena keberaniannya. Ada 3 penghargaan yang diberi angkatan perang Zulu yaitu:
impressa : serigala yang tak pernah tidur, karena dia sering berjaga-jaga saat malam.
kantankye : orang pemakai topi lebar, karena dia selalu memakai topi lebar.
m'hlalapanzi: orang bertiarap yang siap menembak.

Kemahirannya mengagumkan dan dia kemudian dipindahkan ke dinas rahasia Inggris. Dia sering bertugas dengan menyamar sebagai pengumpul kupu-kupu, memasukkan rancangan instalasi militer ke dalam lukisan-lukisan sayap kupu-kupunya.

Baden-Powell kemudian ditempatkan di dinas rahasia selama 3 tahun di daerah Mediterania yang berbasis di Malta. Dia kemudian memimpin gerakan ketentaraannya yang berhasil di Ashanti, Afrika, dan pada usia 40 dipromosikan untuk memimpin 5th Dragoon Guards pada tahun 1897. Beberapa tahun kemudian, dia menulis buku panduan ringkas bertajuk "Aids to Scouting", ringkasan ceramah yang dia berikan mengenai peninjau ketentaraan, untuk membantu melatih perekrutan tentara baru. Menggunakan buku ini dan kaidah lain, ia melatih mereka untuk berpikir sendiri, menggunakan daya usaha sendiri, dan untuk bertahan hidup dalam hutan.

Baden-Powell kembali ke Afrika Selatan sebelum Perang Boer dan terlibat dalam beberapa tindakan melawan Zulu. Dinaikkan pangkatnya pada masa Perang Boer menjadi kolonel termuda dalam dinas ketentaraan Britania, dia bertanggung jawab untuk organisasi pasukan perintis yang membantu tentara biasa. Ketika merencanakan hal ini, dia terperangkap dalam pengepungan Mafeking, dan dikelilingi oleh tentara Boer yang melebihi 8.000 orang. Walaupun berjumlah lebih kecil, garnisun itu berhasil bertahan dalam pengepungan selama 217 hari. Sebagian besar keberhasilan itu dikatakan sebagai hasil beberapa muslihat yang dilaksanakan atas perintah Baden-Powell sebagai komandan garnisun. Ranjau-ranjau palsu ditanam, dan tentaranya diperintah untuk menghindari pagar kawat olok-olok (tidak ada) saat bergerak antara parit kubu.

Baden-Powell melaksanakan kebanyakan kerja peninjauan secara pribadi dan membina pasukan kanak-kanak asli untuk berjaga dan membawa pesan-pesan, kadang menembus pertahanan lawan. Banyak dari anak-anak ini kehilangan nyawanya dalam melaksanakan tugas. Baden-Powell amat kagum dengan keberanian mereka dan kesungguhan mereka yang ditunjukkan ketika melaksanakan tugas. Pengepungan itu dibubarkan oleh Pembebasan Mafeking pada 16 Mei 1900. Naik pangkat sebagai Mayor Jendral, Baden-Powell menjadi pahlawan nasional.

Setelah mengurusi pasukan polisi Afrika Selatan Baden-Powell kembali ke Inggris untuk bertugas sebagai Inspektur Jendral pasukan berkuda pada tahun 1903.
Setelah kembali, Baden-Powell mendapati buku panduan ketentaraannya "Aids to Scouting" telah menjadi buku terlaris, dan telah digunakan oleh para guru dan organisasi pemuda.
Kembali dari pertemuan dengan pendiri Boys' Brigade, Sir William Alexander Smith, Baden-Powell memutuskan untuk menulis kembali Aids to Scouting agar sesuai dengan pembaca remaja, dan pada tahun 1907 membuat satu perkemahan di Brownsea Island bersama dengan 22 anak lelaki yang berlatar
 belakang berbeda, untuk menguji sebagian dari idenya. Buku "Scouting for Boys" kemudian diterbitkan pada tahun 1908 dalam 6 jilid.

Kanak-kanak remaja membentuk "Scout Troops" secara spontan dan gerakan Pramuka berdiri tanpa sengaja, pada mulanya pada tingkat nasional, dan kemudian pada tingkat internasional. Gerakan pramuka berkembang seiring dengan Boys' Brigade. Suatu pertemuan untuk semua pramuka diadakan di Crystal Palace di London pada 1908, di mana Baden-Powell menemukan gerakan Pandu Puteri yang pertama. Pandu Puteri kemudian didirikan pada tahun 1910 di bawah pengawasan saudara perempuan Baden-Powell, Agnes Baden-Powell.

Walaupun dia sebenarnya dapat menjadi Panglima Tertinggi, Baden Powell memuutuskan untuk berhenti dari tentara pada tahun 1910 dengan pangkat Letnan Jendral menuruti nasihat Raja Edward VII, yang mengusulkan bahawa ia lebih baik melayani negaranya dengan memajukan gerakan Pramuka.
Pada Januari 1912 Baden-Powell bertemu calon isterinya Olave Soames di atas kapal penumpang (Arcadia) dalam perjalanan ke New York untuk memulai Lawatan Pramuka Dunia. Olave berusia 23, Baden-Powell 55, dan mereka berkongsi tanggal lahir. Mereka bertunangan pada September tahun yang sama dan menjadi sensasi pers, mungkin karena ketenaran Baden-Powell, karena perbedaan usia seperti itu lazim pada saat itu. Untuk menghindari gangguan pihak pers, mereka melangsungkan pernikahan secara rahasia pada 30 Oktober 1912. Dikatakan bahwa Baden-Powell hanya memiliki satu petualangan lain dengan wanita (pertunganannya yang gagal dengan Juliette Magill Kinzie Gordon).
Pramuka Inggris menyumbang satu penny masing-masing dan mereka membelikan Baden-Powel hadiah pernikahan, yaitu sebuah mobil Rolls Royce.

Ketika pecah Perang Dunia I pada tahun 1914, Baden-Powell menawarkan dirinya kepada Jabatan Perang. Tiada tanggung jawab diberikan kepada beliau, sebab, seperti yang dikatakan oleh Lord Kitchener: "dia bisa mendapatkan beberapa divisi umum dengan mudah tetapi dia tidak dapat mencari orang yang mampu meneruskan usaha baik Boy Scouts." Kabar angin menyatakan Baden-Powell terkait dalam kegiatan spionase dan dinas rahasia berusaha untuk menggalakkan mitos tersebut.
Baden-Powell dianugerahi gelar Baronet pada tahun 1922, dan bergelar Baron Baden-Powell, dari Gilwell dalam County Essex, pada tahun 1929. Taman Gilwell adalah tempat latihan Pemimpin Pramuka Internasional. Baden-Powell dianugerahi Order of Merit dalam sistem penghormatan Inggris pada tahun 1937, dan dianugerahi 28 gelar lain dari negara-negara asing.
Dalam sajak singkat yang ia tulis, ia menjelaskan bagaimana mengucapkan namanya:
Man, Nation, Maiden
Please call it Baden.
Further, for Powell
Rhyme it with Noël.

Dibawah usaha gigihnya pergerakan Pramuka dunia berkembang. Pada tahun 1922 terdapat lebih dari sejuta pramuka di 32 negara; pada tahun 1939 jumlah pramuka melebihi 3,3 juta orang.
Keluarga Baden-Powell memiliki tiga anak – satu anak laki-laki dan dua perempuan (yang mendapat gelar-gelar kehormatan pada 1929; anak laki-lakinya kemudian menggantikan ayahnya pada 1941:
* Peter, kemudian 2nd Baron Baden-Powell (1913-1962)
* Hon. Heather Baden-Powell (1915-1986)
* Hon. Betty Baden-Powell (1917-2004) yang pada 1936 menikah dengan Gervase Charles Robert Clay (lahir 1912 dan memiliki 3 anak laki-laki dan 1 perempuan)
Tidak lama selepas menikah, Baden-Powell berhadapan dengan masalah kesehatan, dan mengalami beberapa serangan penyakit. Ia menderita sakit kepala terus menerus, yang dianggap dokternya berasal dari gangguan psikosomatis dan dirawat dengan analisa mimpi. Sakit kepala ini berhenti setelah ia tidak lagi tidur dengan Olave dan pindah ke kamar tidur baru di balkon rumahnya. Pada tahun 1934 prostatenya dibuang, dan pada tahun 1939 dia pindah ke sebuah rumah yang dibangunnya di Kenya, negara yang pernah dilawatinya untuk berehat. Dia meninggal dan dimakamkan di Kenya, di Nyeri, dekat Gunung Kenya, pada 8 Januari 1941.

Pada 1938 Royal Academy of Sweden menganugerahkan Lord Baden-Powell dan semua gerakan Pramuka hadiah Nobel Perdamaian untuk tahun 1939. Tapi pada 1939 Royal Academy memutuskan untuk tidak menganugerahkan hadiah untuk tahun itu, karena pecahnya Perang Dunia II.
Pergerakan Pramuka dan Pandu Puteri merayakan 22 Februari sebagai hari B-P, tanggal lahir bersama Robert dan Olave Baden-Powell, untuk memperingati dan meraikan jasa Ketua Pramuka dan Ketua Pandu Puteri Dunia.
Pramuka Siaga


Siaga adalah sebutan bagi anggota Pramuka yang berumur 7-10 tahun. Disebut Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan pada masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia mensiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan ditandai berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia.

Kode kehormatan
Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga ada dua,  Dwi Satya (Janji Pramuka Siaga), dan  Dwi Darma (Ketentuan moral Pramuka Siaga). Adapun isinya (Hasil Munaslub 2012) adalah:

Dwi Satya
- Demi kehormatanku, aku berjanji akan : bersungguh-sungguh
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Indonesia, dan menurut aturan keluarga
- Setiap hari berbuat kebaikan

Dwi Darma
1. Siaga berbakti pada ayah dan ibundanya
2. Siaga berani dan tidak putus asa

Dua Kode Kehormatan yang disebutkan di atas adalah standar moral bagi seorang Pramuka Siaga dalam bertingkah laku di masyarakat.
Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Siaga disebut Barung dan satuan-satuan dari beberapa barung disebut Perindukan. Setiap Barung beranggotakan 6-8 orang Pramuka Siaga dan dipimpin oleh seorang Pemimpin Barung yang dipilih oleh anggota Barung itu sendiri. Masing-masing Pemimpin Barung ini nanti akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin Barung Utama yang disebut Sulung. Sebuah Perindukan terdiri dari beberapa Barung yang akan dipimpin oleh Sulung.
Dalam Pramuka Siaga ada tiga tingkat, yaitu:

1.Mula
2.Bantu
3.Tata

Setiap anggota Barung yang telah menyelesaikan SKU ( Syarat Kecakapan Umum ) berhak mengenakan TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai tingkatannya  yang dikenakan pada lengan baju sebelah kiri dibawah tanda barung berwarna dasar hijau. TKU untuk Siaga berbentuk sebuah janur atau disebut Mancung yakni bunga pohon kelapa yang baru tumbuh.